Kamis, 22 Agustus 2019

Sabun Transparan Dengan Bahan Dasar Aloe Vera

Pendahuluan

A.   LatarBelakang

Sabun yang berasal dari bahasa India/Hindi साबुन adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Banyak sabun merupakan campuran garamnatrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

Aloe Vera

Lidah buaya (Aloe vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesisglikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

Berbagai manfaat dan khasiat yang terdapat dalam lidah buaya menjadikan lidah buaya sebagai salah satu komoditas pertanian unggulan yang memiliki potensi ekspor yang cukup tinggi. Hal tersebut mendorong pentingnya pengkajian dan pengembangan terhadap berbagai manfaat dan kha-siat tanaman lidah buaya untuk dijadikan suatu produk yang memiliki nilai tambah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengaplikasi-kannya dalam pembuatan produk sabun diantaranya sabun transparan.

Sabun transparan atau disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penam-pakannya berkilau jika dibandingkan dengan jenis sabun yang lain. Sabun jenis ini mempunyai harga yang relatif mahal dan biasanya hanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas. Kandungan saponin dan lignin yang terdapat dalam gel lidah buaya bersifat membersihkan kotoran dari kulit, melembutkan, melembabkan dan menambah keha-lusan kulit (www.geocities.com, 2003). Berdasarkan hal tersebut maka gel lidah buaya dapat dijadikan sebagai bahan tambahan alami dalam pembuatan produk sabun transparan. Penambahan lidah buaya sebagai salah satu komponen di dalam pembuatan sabun transparan dapat mempengaruhi kualitas pro-duk sehingga perlu dilakukan pengkajian mengenai pengaruh penambahan lidah buaya terhadap mutu sabun transparan yang dihasilkan.

A.      Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat  dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

        I.            Apakah hubungan antara pembuatan sabun dengan aloe vera?

      II.            Bagaimanakah cara pembuatan transparan dengan bahan dasar aloe vera?

    III.            Bagaimana pemanfaatan Aloe vera untuk meningkatkan ekonomi masyarakat

 

B.      Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

        I.            Mengetahui manfaat Aloe vera dalam pembuatan sabun transparan.

      II.            Menjelaskan proses pengolahanataupembuatansabun transparan.

    III.            Mengetahui kandungan apa saja pada aloe vera dalam pembuatan sabun.

 

C.      Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yaitu :

        I.            Mengetahui manfaat Aloe Vera untuk pembuatan sabun.

      II.            Dapat mengolah Aloe Vera untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

    III.            Membuat sabun dengan bahan alami yang aman untuk kulit.

 

 




 

TINJAUAN PUSTAKA

Sabun.

Sabun adalah campuran pencuci yang digunakan bagi kegunaan peribadi atau sedikit cucian. Ia biasanya dijual sebagai bentuk ketulan, dipanggil buku. Di negara maju, pencuci sintetik telah menggantikan sabun bagi dobi.

Kebanyakan campuran sabun mengandungi sebatian garam natrium atau kalium yang boleh dihasilkan daripada asid lemak dengan bertindak balas dengan larutan beralkali (seperti natrium hidrosida atau kalium hidrosida) pada 80°–100 °C dalam proses yang dikenali sebagai saponifikasi. Lemak-lemak itu dihidrolisiskan oleh bahan bes, menghasilkan gliserol dan sabun kasar (garam asid lemak beralkali).

Sabun dihasilkan daripada minyak atau lemak. Sodium Tallowate, bahan biasa dalam kebanyakan sabun, sebenarnya adalah lemak haiwan. Sabun yang dihasilkan dari minyak sayuran, seperti minyak zaiton, biasanya diistilahkan sebagai sabun castile.

Sekarang, sabun biasanya digantikan oleh agen pembersihan lain, sebagai contoh detergen sintetik.

Proses biasa bagi menyucikan sabun termasuk menyingkirkan sodium klorid, sodium hidroside, dan glycerol. Campuras (nihilistic) ini disingkirkan dengan merebus ketulan sabun kasar dalam air dan membentuk semula sabun dengan garam.

Kebanyakan air kemudian disingkir dari sabun. Secara tradisi, ini dilakukan dengan menggunakan penggelek cili yang menghasilkan kepingan sabun yang biasa digunakan sekitar 1940-an dan 1950-an. Proses ini digantikan dengan penyembur kering dan kemudiannya oleh pengering hampagas.

Sabun kering (kandungan kelembapan sekitar 6-12% kemudian dipadatkan kepada ketulan kecil pallet. Pallet ini kemudiannya sedia untuk perapian akhir sabun. Perapian sabun adalah proses menukar pallet sabun kasar barangan boleh dijual, biasanya bentuk sabun buku.

Pallet sabun dicampurkan dengan wangian dan bahan lain dan digabung sepenuhnya dalam pengaul. Jisim ini kemudiannya dikeluarkan dari pengaul kepada penyaring, yang dengan menggunakan penekan (auger), memaksa sabun melalui penyaring dawai halus. Daripada penyaring, sabun disalur melalui penggelek ((pengilang Perancis atau pengilang keras) sama seperti proses penghasilan plastik atau likour cokelat. Sabun ini kemudiannya melalui satu atau lebih banyak penyaring untuk meningkatkan kekentalan jisim sabun. Sejurus sebelum dimampatkan, sabun melepasi kebuk hampagas bagi menghilangkan sebarang gas yang terperangkap. Ia kemudiannya disalur menjadi batang panjang, sebelum dipotong kepada saiz yang dikehendaki, melalui pengesan logam dan ditekan dalam bentuk tertentu melalui mesin penekan dingin. Buku sabun kemudian dibungkut dalam pelbagai cara.

Pasir atau pumis mungkin ditambah bagi menghasilkan sabun sental. Proses ini paling biasa bagi menghasilkan sabun bagi kebersihan manusia. Bahan penyental bertindak bagi menyingkir sel kulit mati dari permukaan yang dicuci. Proses ini dikenali sebagai exfoliation. Kebanyakan bahan baru digunakan sebagai sabun exfoliating yang berkesan tetapi tanpa sisi tajam dan pembahagian tidak serata seperti batu pumis.

Aloe Vera

Lidah buaya (Aloe vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta,[3] sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino. Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Aloe vera juga mengandung asam folik yang melindungi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tubuh yang seringkali terefleksi pada kulit.[4] Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat yang hanya memanfaatkannya sebagai penyubur rambut.

Manfaat

Di India lidah buaya banyak dikonsumsi masyarakat sebagai makanan ringan harian dan sebagai kosmetik alami. Salah satu masalah rutin yang kerap menimpa manusia seperti komedo bisa diatasi oleh lidah buaya, caranya pun cukup sederhana hanya dengan mengupas lidah buaya dan ambil intinya yang berupa lendir tersebut. Caranya dengan membasuhkan lendir lidah buaya ke area komedo. Lidah buaya berkhasiat menghaluskan dan mempercepat proses penyembuhan kulit. Selain untuk penyembuhan, lidah buaya juga dapat memberikan kesegaran pada wajah.

Kandungan Pada sabun Transparan

Sabun terbuat dari sodium hidroksida dimana sangat kaustik, sampai selesainya reaksi dengan minyak kemudian menjadi sabun dikenal dengan nama reaksi saponifikasi. Sodium harus terurai sempurna dalam proses saponifikasi minyak, oleh karena itu tidak akan ada bahan kaustik yang tertinggal dalam sabun. Agar produk sabun sempurna maka sabun harus dicuring dan rebatching sebelum penambahan emollien, moisturizer dan minyak essensial. “ Fully Curing” berarti sodium hidroksida benar benar terurai sempurna selama proses saponifikasi dan tidak bereaksi dengan emollien, moisturizer dan minyak essensial. “ Rebatching” berarti sabun base diparut, dilelehkan kemudian ditambah bahan lainnya, selanjutnya dimasukkan dalam cetakkan. Dengan cara begitu akan menghasilkan produk sabun yang lebih baik dari pada proses yang tidak menggunakan rebatching.

 

Alkohol

Adalah bahan yang digunakan untuk melarutkan sabun, agar sabun menjadi bening atau transparan. Kemurnian alkohol 95% yang mempunyai titik nyala yang rendah maka tidak sulit untuk menyalakannya. Penggunaan kompor gas dan kompor listrik harus dengan hati hati, karena dapat membakar alkohol langsung. Untuk terjadi transparansi sabun harus benar larut. Alkohol dengan level yang tinggi dan kandungan air yang rendah menghasilkan produk sabun yang lebih jernih.

Glyserin.

Sudah lama digunakan sebagai humectan (penjaga kelembaban kulit) dan sampai saat ini digunakan secara meluas oleh pembuat sabun. Merupakan by produk dari pembuatan sabun. Apabila didehidrasi dan dideodorisasi, glyserin menjadi cairan tak berwarna dan tak berbau. Glyserin kurang menentukan kejernihan sabun, rasanya manis membakar.

 Gula.

Bersifat humectan, dikenal membantu pembusaan sabun. Semakin putih warna gula akan semakin jernih sabun transparan yang dihasilkan. Terlalu banyak gula, produk sabun menjadi lengket , pada permukaan sabun keluar gelembung kecil – kecil. Gula yang paling baik untuk sabun transparan adalah gula yang apabila dicairkan berwarna jernih seperti glyserin, karena warna gula sangat mempengaruhi warna sabun transparan akhir. Gula lokal yang berwarna agak kecoklatan, hasil sabun akhir juga tidak bening, jernih tanpa warna tetapi juga agak kecoklatan.

Penggunaan gula sebagai penjernih sabun harus memperhatikan reaksi yang terjadi. Beberapa reaksi yang dapat menyebabkan gula menjadi tidak jernih adalah; 

a.       Karamelisasi, pemanasan gula sampai suhu tinggi.

b.      Reaksi Maillard, reaksi antara gula, asam amino dan panas.

c.       Reaksi dengan vitamin C.

Ketiga reaksi diatas akan merubah sabun menjadi agak coklat hal tersebut dapat diatasi dengan penambahan bahan squesteran.

 

 

Stearic Acid.

Membantu untuk mengeraskan sabun, khususnya minyak dari tumbuhan yang digunakan. Penggunaannya dengan mencairkan dahulu dalam minyak kemudian dicampur sodium hidroksida untuk saponifikasi. Penggunaan terlalu banyak menyebabkan sabun kurang berbusa, jika terlalu sedikit sabun tidak keras

Pewarna.

Menjadi perdebatan dalam arena diskusi mengenai keselamatan penggunaan ( pewarna = dyes ) dan pigmen untuk mewarnai makanan, kosmetik dan produk perawatan pribadi termasuk sabun. Karena kulit merupakan organ tubuh dan menyerap apapun yang diletakkan dipermukaannya, yang akan masuk ke dalam kulit. Maka perlu dipertimbangkan oleh pembuat sabun komersial menggunakan pigmen mineral (ocher atau oksida ), pewarna kain atau pewarna sintetik untuk mewarnai sabunnya dan membuatnya tampak lebih menawan. Hal itu dapat tidak sejalan dengan proses perawatan kulit.

1.       Pigmen dan ocher keduanya adalah oksida logam dan mineral yang ditambahkan ke sabun, lotion, cream agar warnanya seragam. Hal itu akan sangat beracun jika masuk kedalam kulit.

2.       Dyes lilin dan pewarna malam digunakan juga utnuk mewarnai sabun khususnya sabun glyserin. Manufaktur lilin tidak memerlukan kandungan khusus sebab malam warna ( minyak bumi atau malam tawon ) dan lilin warna dikembangkan untuk tidak digunakan pada permukaan atau didalam kulit, penggunaan bahan warna itu dapat merugikan kulit

3.       Pewarna kain, Tidak diuji untuk kulit, sebagian dari bahan pewarna kain terbukti sebagai karcinogen.

Bahan warna yang aman digunakan untuk sabun adalah pewarna makanan, minuman dan kosmetik yang pada umumnya tidak tahan pada kondisi alkali. Untuk lebih amannya bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna untuk makanan.

Pewangi.

Kebanyakan orang mengira fragran itu berarti pewangi. Pada aroma terapi, kosmetik dan industri pembuatan sabun, fragran berarti pewangi sintetik didesain secara kimia. Dengan kata lain, baunya dirancang di laboratorium bukan dari alam asli. Fragran lebih murah dan menyengat, bau lebih lama dari minyak essensial. Yang mana kebanyakan orang sangat alergi terhadap fragran sintetik, hal tersebut merupakan alasan mengapa masyarakat pemakai lebih suka meminta sabun tanpa pewangi tubuh. Sabun tanpa pewangi dan pewarna digunakan untuk merawat wajah.

B. Kandungan Tambahan.

Humectan.

Digunakan untuk merawat kulit agar tetap terlihat muda yang mana sangat erat hubungannya dengan kelembutan kulit. Bahan yang biasa digunakan adalah;

        Glyserin

        Propilen glykol

        Sorbitol.

 Ultra Violet Absorbent.

Digunakan untuk menyerap cahaya Ultra Violet seluruh panjang gelombang dari 290 – 400 nm untuk mencegah dari kerusakan kulit termasuk erythem kulit, sunburn, suntan dan penuaan dini. Bahan yang biasa digunakan adalah ;

  • Derivatif benzofenon
  • Derivatif para amino asam benzoat
  • Derivatif asam salisilat.

 

 Anti Oksidan.

Sebab sabun tersusun dari asam lemak, minyak, lilin senyawa itu mengandung ikatan tidak jenuh, dengan menganggap bahwa bahan yang tidak jenuh akan mudah teroksidasi. Reaksi tersebut ditandai dengan keluarnya bau tengik pada sabun atau sabun menjadi irritan ke kulit. Untuk menjaga kualitas dari reaksi oksidasi diperlukan bahan anti oksidan. Bahan yang biasa digunakan adalah ;

·         Tokoferol.

·         BHT ( dibutil hydroxytoluen ).

·         BHA ( butil hydroxyanisol ).

·         Ester asam gallat.

·         NDGA ( Nordihydroxyquaiaretic acid ).

 Dapat digunakan bersama atau tunggal, baik juga bila ditambahkan bahan promotor antioksidan, seperti apa yang akan dibahas berikut ini.

Agen Sequestering.

Apabila logam tercampur dalam bahan sabun atau kosmetik langsung atau tidak langsung akan merendahkan kualitasnya. Ion logam dapat merubah bau, warna dan meningkatkan oksidasi bahan mentah yang berasal dari minyak. Selanjutnya dapat menghambat aksi farmasi ( pengobatan ) dan menyebabkan hilangnya penampilan, fungsi dan essensinya. Pada sabun transparan akan menyebabkan hilangnya transparansinya. Senyawa yang dapat membuat pasif ion logam tersebut adalah agen sequesteran. Bahan yang biasa digunakan adalah;

·         EDTA ( paling sering dipakai ).

·         Asam Phosporat.

·         Asam Sitrat.

·         Asam Askorbat.

·         Asam Suksinat.

·         Asam Glukonat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISA KADAR CaO DALAM BIJIH NIKEL

1.       Pereaksi o         Larutan TEA   ( 1 : 1 ) o         Larutan   NaOH 25 % o         250 gram NaOH dilarutkan   dengan air su...